Memori Kelam: Tambang di Sumatera Barat Dikuras Bersih Belanda!, Kisah Gelap di Balik Penambangan Kolonial yang Digali Pribumi?
Tragedi Tambang Raksasa Batubara Kalimantan Selatan: Kisah 12 Tahun yang Menggetarkan, Habis Tak Berkontribusi untuk Daerah-i love pexels-
Para pengunjung dapat merasakan atmosfer kota tambang abad ke-19 Masehi yang masih terasa di Sawahlunto.
Bahkan, terdapat jalur rel kereta api yang masih aktif menghubungkan kota tersebut, yang bisa menjadi pilihan menarik bagi para wisatawan.
Jalur rel ini awalnya dibangun oleh Belanda sebagai bagian dari upaya pembangunan Sawahlunto sebagai kota tambang.
Baca juga: Bukan Sekadar Pecel Biasa! Inilah Alasan Mengapa Warung Pecel di Tuban Ramai Dikunjungi Para Pejabat
Selain menikmati perjalanan yang menggambarkan kejayaan Sawahlunto di masa lalu, wisatawan juga dapat melihat secara langsung bagaimana struktur kota tambang terintegrasi pada zaman dahulu.
Dilansir dari indonesia.go.id, Awalnya, Sawahlunto merupakan daerah terpencil yang belum tersentuh oleh penjajahan Belanda.
Namun, situasi berubah ketika Belanda mulai melakukan eksplorasi untuk mencari sumber batu bara.
Pada tahun 1867, ahli geologi Belanda menemukan Sawahlunto sebagai tempat yang kaya akan batu bara.
Sejak saat itu, Sawahlunto mengalami perkembangan besar-besaran, dengan pembangunan infrastruktur untuk memudahkan aktivitas penambangan.
Dalam waktu singkat, Sawahlunto berkembang menjadi salah satu pusat pertambangan terkemuka di Asia Tenggara.