Jembatan Lawas Kediri Sudan Ada Sejak Jaman Hindia Belanda Sempat Jadi Kontroversi Pemberontakan dan Pernah Dibantah? Begini Kisahnya
Jembatan Lawas Kediri Sudan Ada Sejak Jaman Hindia Belanda Sempat Jadi Kontroversi Pemberontakan dan Pernah Dibantah? Begini Kisahnya--
Desain awalnya dikerjakan oleh seorang Kapten Zeni, namun dalam proses pembangunannya, insinyur kepala waterstaataffedeeling Soerabaia mengajukan keberatan terhadap bahan batu yang dipilih, mengkhawatirkan kemungkinan hambatan terhadap aliran Sungai Brantas.
Meskipun terdapat bantahan tersebut, pembangunan jembatan tetap berlanjut. Pada tahun 1862, dengan desain baru yang disusun oleh Insinyur Sytze Westerbaan Muurling, pembangunan kembali dimulai dengan beberapa perubahan signifikan, termasuk penggunaan besi sebagai bahan utama.
Baca juga: Potensi Provinsi Baru Pemekaran NTB, Dengan Ibukota Tersembunyi di Daerah Ini
Namun, seperti halnya pembangunan besar lainnya, proyek ini tidak luput dari tantangan teknis.
Rencananya, jembatan seharusnya selesai pada tahun 1867, namun baru berhasil rampung pada tahun 1869.
Jembatan Brawijaya Lama akhirnya diresmikan pada tanggal 18 Maret 1869 dan dikuasai oleh Belanda hingga tahun 1948.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun tersebut, jembatan ini beralih fungsi di bawah pemerintahan Indonesia hingga tahun 2019.
lanjutan,