sunbanner

Savart S1 Motor Listrik Asli Buatan Putera Bangsa Hasil Riset Selama 5 Tahun Sebelum Diluncurkan

Savart S1 Motor Listrik Asli Buatan Putera Bangsa Hasil Riset Selama 5 Tahun Sebelum Diluncurkan

Savart S1 Motor listrik asli buatan Indonesia dengan teknologi modern-sny/otomotif1.com-Wibz/oto1

Otomotif1.com l - Savart S1 merupakan motor listrik asli buatan tangan-tangan terampil putera bangsa Indonesia yang secara khusus mendedikasikan untuk masyarakat Indonesia.

Lahirnya Savart S1 membutuhkan perjalanan waktu yang panjang dan melewati proses riset yang tidak mudah. Savart S1 sudah menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi geologis Indonesia yang beriklim tropis.



Kondisi alam di Indonesia dengan curah hujan yang tinggi menjadi perhatian khusus selama riset dilakukan. Pengujian demi pengujian terhadap ketahanan baterai dan keseluruhan bodi motor sangat diperhitungkan dengan cermat.

Savart S1 kini masuk dalam jajaran motor listrik premium dengan berbagai keunggulan dan siap melibas tantangan cuaca dan kontur jalan di Indonesia.


Pola, Owner PT GENI, Produsen dan penyalur resmi Savart S1 |sny/otomotif1.com|Wibz/oto1





×

Desain yang mutakhir membalut kemewahan yang tampil dengan desain modern urban berkonsep lowrider. Kenyaman berkendara sudah langsung ditampakkan dari tampilan luar yang elegant.

Meskipun mengklaim sebagai motor asli buatan lokalan Indonesia namun Savart S1 membuktikan berbagai keunggulan sebagai motor listrik yang harus dimiliki oleh setiap individu yang berjiwa aktif dan dinamis.

PT Garda Energi Nasional Indonesia (GENI) adalah penghasil motor listrik dengan brand Savart S1. Motorcycle ev ini disematkan teknologi canggih. Selain berteknologi modern, desain Savart S1 ini adalah desain masa depan Indonesia.

Savart S1 turut dipamerkan dalam ajang pameran sepeda motor Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2023 di ICE BSD, Serpong Tangerang, hall 10, yang berlangsung dari tanggal 25 - 29 Oktober 2023.

Savart S1 sudah dilaunching untuk umum pada 25 Oktober 2023. Dan sudah dapat langsung dipesan selama pameran IMOS+ 2023 atau dapat mengunjungi outlet dan dealer resmi Savart.

Di booth yang berukuran besar ini, PT GENI juga memberikan edukasi kepada pengunjung IMOS. Yang menampilkan figur ‘telanjangnya’, diperlihatkannya rangka hingga baterai yang terendam air kepada pengunjung.


Pengujian material rangka dan baterai di booth Savart pada IMOS+ 2023||

Savart hadir dengan riset yang benar-benar matang. Lima tahun, sejak 2018 hingga 2023. Perjalanan itulah yang membuat PT GENI yakin bahwa kendaraan roda dua listrik ini akan diminati konsumen Indonesia dan siap bersaing dengan kompetitor motor elektrik lainnya.

“Motor Savart ini sudah di riset sejak 2018 hingga sekarang ini baru diperkenalkan. Selama lima tahun itulah Savart di develop. Riset demi riset dilakukan untuk menghasilkan karya yang baik. Sejak tahun 2018 itulah putra saya yang baru pulang dari Amerika, dengan gelar doktor dalam bidang kimia langsung terjun menekuni kendaraan listrik ini. Nama Savart diambil dari seorang ahli fisika luar negeri,” kata Pola, Owner Savart, PT GENI kepada otomotif1.com.

Ia mengisahkan ceritanya, putranya memulai perjalanannya ini dari nol. Dari mendesain bentuknya hingga membuat pola model lempung (dari kertas) untuk melihat wujud aslinya yang nyata. Tetapi desain tersebut bisa diduduki. Desain lempung ini untuk membuktikan jika dipakai nyaman atau tidak bila duduk.

“Tangan kita ini capek atau tidak. Hasilnya akan menggambarkan apakah desain kita ini sudah cocok atau tidak untuk orang Indonesia. Yakin untuk kenyamanan dan posisi riding nan nyaman, selanjutnya, putra saya itu melanjutkan ke manufaktur. Dari rangka, cover bodi dan elektrik serta semuanya kami rancang sendiri. Termasuk juga baterainya. Semua itu kami daftarkan ke hak cipta, dipatenkan,” ungkapnya.

Savart hadir dengan riset yang benar-benar matang. Lima tahun, sejak 2018 hingga 2023. Perjalanan itulah yang membuat PT GENI yakin bahwa kendaraan roda dua listrik ini akan diminati konsumen Indonesia dan siap bersaing dengan kompetitor motor elektrik lainnya.

“Motor Savart ini sudah di riset sejak 2018 hingga sekarang ini baru diperkenalkan. Selama lima tahun itulah Savart di develop. Riset demi riset dilakukan untuk menghasilkan karya yang baik. Sejak tahun 2018 itulah putra saya yang baru pulang dari Amerika, dengan gelar doktor dalam bidang kimia langsung terjun menekuni kendaraan listrik ini. Nama Savart diambil dari seorang ahli fisika luar negeri,” ungkap Pola, Owner Savart, PT GENI kepada otomotif1.com.

Ia mengisahkan ceritanya, putranya memulai perjalanannya ini dari nol. Dari mendesain bentuknya hingga membuat pola model lempung (dari kertas) untuk melihat wujud aslinya yang nyata. Tetapi desain tersebut bisa diduduki. Desain lempung ini untuk membuktikan jika dipakai nyaman atau tidak bila duduk.


Pola, Owner PT Garda Energi Nasional Indonesia (GENI) |sny/otomotif1.com|Wibz/oto1

“Tangan kita ini capek atau tidak. Hasilnya akan menggambarkan apakah desain kita ini sudah cocok atau tidak untuk orang Indonesia. Yakin untuk kenyamanan dan posisi riding yang nyaman, selanjutnya, putra saya itu melanjutkan ke manufaktur. Dari rangka, cover bodi dan elektrik serta semuanya kami rancang sendiri. Termasuk juga baterainya. Semua itu kami daftarkan ke hak cipta, dipatenkan,” ungkapnya.

“Savart juga di uji coba dengan berbagai jalan yang ada tantangannya, tanjakan tajam dan di jalur dataran tinggi serta lain sebagainya. Diantaranya adalah trek batu di malang, Jawa Timur. Jangkauan motor listrik ini sejauh 120 kilometer. Beban yang bisa ditopang oleh Savart S1 adalah 170 kilogram. Artinya masing masing orang 80 kilogram,” tuturnya.

Baterai Swap dan Fingerprint


Baterai swap Savart S1 sebagai pilihan bagi konsumen dengan segala kemudahannya|sny/otomotif1.com|Wibz/oto1

Masih menurut Pola, untuk di Jakarta, Savart S1 dijual tanpa baterai. Artinya, pembeli tetap akan mendapatkan baterai dengan cara di swap di Planet Ban. Pembeli Savart S1 hanya membayar seperti paket internet, subscribtion. Harga Savart S1 Rp42 juta hingga Rp45 juta on the road.

“Mulai dari Rp350 ribu hingga Rp450 ribu per bulan atau setiap 1000 km (mana yang lebih dahulu). Swap baterai itu dapat dilakukan di Planet Ban terdekat. Setelah habis subscribtionnya itu bulan berikutnya harus subcribtion lagi. Untuk tahun pertama, Savart S1 akan menyebar baterai tersebut di planet ban area Jakarta terlebih dahulu. Oh iya untuk maintenancenya bisa di planet ban,” ucap Pola.

Namun demikian, Savart juga menjual motor listriknya kepada konsumen dengan paket lengkap. Yakni, motor, baterai dan seperangkat alat casnya. Banderolnya Rp58 juta on the road. Savart S1 ada dua tipe, tipe A dan B. Semua mesin dan bodi serta semuanya sama antara tipe A dan B. Yang membedakan hanyalah fiturnya.

“Fitur lengkapnya ada fingerprint. Fingerprint ini satu motor bisa lebih dari 10 orang. Tetapi fingerprint ini harus di daftarkan. Demi keamanan pemilik Savart. Fitur ini akan connecting dengan handphone. Bila motor Savart Anda hilang. Tidak perlu khawatir, Anda tinggal laporan ke pusat. Nanti pusat akan mematikan secara otomatis sistem tersebut melalui satelit. Bila sudah off motor tidak akan bisa dipakai, langsung stop, walaupun motor tersebut dalam keadaan hidup,” tutur Pola yang berpakaian safari saat di wawancara.

***

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya

vidstr