Seperti Mimpi di Siang Bolong, Penggabungan Jakarta dan Banten Jadi Satu Provinsi Sudah Siap Dikembangkan Ulang? Berikut Wacana Pemekaran Wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat!

Seperti Mimpi di Siang Bolong, Penggabungan Jakarta dan Banten Jadi Satu Provinsi Sudah Siap Dikembangkan Ulang? Berikut Wacana Pemekaran Wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat!

desa-newsanek/pixabay-

Seperti Mimpi di Siang Bolong, Penggabungan Jakarta dan Banten Jadi Satu Provinsi Sudah Siap Dikembangkan Ulang? Berikut Wacana Pemekaran Wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat!

Beberapa waktu lalu, ramai diperbincangkan kemungkinan penggabungan wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.



Gema rumor menyebut kemungkinan terbentuknya provinsi baru bernama Sunda Raya dari gabungan ketiga wilayah ini.

Inisiatif tersebut muncul dari gerakan Pilihan Sunda, yang merumuskan gagasan ini dalam apa yang dikenal sebagai Maklumat Sunda.

Baca juga: Chery Mentargetkan Lakukan Handover 1000 Unit Omoda E5 Hingga Sebelum Lebaran 2024





×

Baca juga: Terkenal Dengan Julukan Kota Tekstil, Sukoharjo Mempesona Dengan 4 Kecamatan Terpadat di Wilayahnya, Juaranya Bukan Gatak

Baca juga: Siapa Suami dan Anak Mak Sodol? Pemeran Utama di YouTube Neyeng TV yang Meninggal Dunia, Ternyata Kehidupannya Sangat Memprihatinkan

Proyeksi wilayah baru ini akan memiliki luas yang mengagumkan, mengingat gabungan dari dua wilayah yang luasnya sudah cukup besar dengan Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Jakarta, wilayah ibu kota dengan luas 661,23 km2, disebut-sebut akan menjadi bagian dari entitas baru ini.

Baca juga: Pecinta Art Wajib Merapat! Cafe Berbalut Studio Seni di Bandung Bikin Candu dan Berdecak Kagum, Karyanya Super Memukau 

Baca juga: Ngopi Sambil Menikmati Karya Seni Memang Tiada Duanya, Studio Rosid di Bandung Jadi Pilihan Tempat Nongkrong yang Asik favorit Anak Senja

Begitu pula dengan Jawa Barat yang memiliki luas wilayah mencapai 9.352,77 km2. Potensi besar juga datang dari Banten yang akan turut bergabung.

Namun, wacana ini tidak lepas dari kontroversi. Sejumlah tokoh masyarakat, termasuk Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi, menolak keras ide penggabungan ini.

Sumber:


BERITA TERKAIT

Berita Lainnya

vidstr