sunbanner

Hitung Mundur Runtuhnya Para Raksasa Otomotif

Hitung Mundur Runtuhnya Para Raksasa Otomotif

Ilustrasi pabrik perakitan kendaraan. Foto: Istimewa--

OTOMOTIF1.com - Berita tentang runtuhnya raksasa bisnis otomotif di Eropa, bukan isapan jempol semata. Hal itu sudah menjadi kekhawatiran besar yang selama ini dikhawatirkan oleh para pelaku bisnis ini. Hal ini terjadi saat permintaan mobil listrik (EV) sedang menurun.

Sewperti dikutip Otomotif1 dari CNBC, Kamis (3/9/2024) yamg menuliskan, Kekhawatiran ini muncul karena perusahaan mobil yang beroperasi di Eropa menghadapi target emisi yang lebih ketat mulai tahun depan. Diketahui, batas emisi rata-rata UE dari penjualan kendaraan baru turun 15% menjadi 93,6 gram CO2 per kilometer (g/km)



Bila melampaui batas tersebut, para raksasa otomotif dapat dikenai denda yang besar. Rico Luman, ekonom sektor senior untuk transportasi dan logistik di bank Belanda ING, mengatakan produsen mobil Eropa memiliki banyak alasan untuk khawatir tentang skala hukuman finansial.

"Denda sebenarnya sangat besar. Jika Anda menghitungnya, jumlahnya bisa mencapai jutaan berdasarkan volume yang mereka produksi," kata Luman kepada CNBC.

Asosiasi Produsen Mobil Eropa, atau ACEA, mengatakan industri tersebut tidak memiliki kondisi krusial untuk mendukung transisi tanpa emisi. Apalagi, penjualan mobil listrik juga belum begitu kuat lantaran kurangnya model yang terjangkau, peluncuran titik pengisian daya yang lebih lambat dari yang diantisipasi, dan potensi dampak tarif Eropa pada EV yang dibuat di China.





×

"Oleh karena itu, produsen mobil Eropa yang tergabung dalam ACEA meminta lembaga-lembaga Uni Eropa untuk segera mengajukan langkah-langkah bantuan sebelum target CO2 baru untuk mobil dan van mulai berlaku pada tahun 2025," kata ACEA dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada tanggal 19 September.

Tim McPhie, juru bicara Komisi Eropa, mengatakan dalam jumpa pers akhir bulan lalu bahwa industri otomotif masih memiliki waktu 15 bulan untuk memenuhi target baru tersebut, seraya menambahkan bahwa "masih terlalu dini untuk berspekulasi" mengenai skala denda yang mungkin dikenakan.

"Kami telah merancang kebijakan ini sedemikian rupa sehingga industri punya waktu untuk beradaptasi, sehingga ekosistem ekonomi secara keseluruhan punya waktu untuk beradaptasi, tetapi, tentu saja, kami peka terhadap tantangan yang sedang dihadapi," kata McPhie pada 24 September.

Sejauh ini, sejumlah pabrikan seperti Volkswagen, BMW, Mercedes Benz, dan Ford, memutuskan untuk masih fokus dalam pengembangan mobil hybrid. Pasalnya, kendaraan semacam itu masih cukup menguntungkan untuk jangka pendek.

"Dalam jangka panjang, mereka perlu bersaing dengan pemain baru dan merestrukturisasi organisasi mereka dengan melakukan peralihan ke transisi, tetapi itu tidak begitu menguntungkan dalam jangka pendek," tutur Luman dari ING.

 

 

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya

vidstr