sunbanner

BMW Astra Luncurkan Film Pendek Bertema Balap Pertamanya, Syarat Dengan Pesan Tersembunyi

BMW Astra Luncurkan Film Pendek Bertema Balap Pertamanya,  Syarat Dengan Pesan Tersembunyi

Love, Race Cars, & Death menjadi film pendek kelima yang dirilis oleh BMW Astra-sny-otomotif1.com-Foto: Dok. Wibz

Otomotif1.com l – BMW Astra luncurkan film pendek bertema balap pertamanya, syarat dengan pesan tersembunyi berjudul “Love, Race Car, & Death” (LRC&D).

Pemutaran perdana film pendek kelima yang diproduksi oleh BMW Astra bersama BAFilms ini dilakukan hari ini, Rabu, 23 Oktober 2024, di bioskop CGV Grand Indonesia.




Sanfrantis Tanu bersama para pendukung film pendek Love, Race Cars, & Death saat konferensi pers usai pemutaran film pendek secara Premiere|sny-otomotif1.com|Foto: Dok. Wibz

Dalam acara pemutaran film perdana LRC&D ini selain dihadiri oleh jajaran Direksi BMW Astra juga turut mengundang beberapa pemain dan pendukung film LRC&D.

Sanfrantis Tanu selaku Chief Executive BMW Astra sampaikan pada sambutannya, “Film pendek Love, Race cars, & Death kali ini merupakan film bertema balap perdana BMW Astra yang tidak hanya menyuguhkan aksi balap di sirkuit namun ada banyak pesan didalamnya. Film pendek ini merupakan sekuel dari ELIPSIS.”





×

Film pendek “Love, Race Cars, & Death merupakan produksi kelima, sebelumnya BMW Astra telah merilis empat karya terdahulu diantaranya,‘Cerita Untuk Kita’ pada 2019, ‘ELIPSIS’ pada 2021, ‘Singkong Keju’ pada 2022, dan ‘Mencari Indonesia’ pada 2023.


Pemeran utama, pemeran pembantu, dan tim pendukung dalam pembuatan film pendek Love, Race Cars, & Death|sny-otomotif1.com|Foto: Dok. Wibz

Film ini mengisahkan tentang rasa kehilangan seorang ayah yang meninggal karena sakit membuat kegundahan hati yang sangat menggangu pikiran dan konsentrasi Aditya Surya yang diperankan secara apik oleh Gilang Devialdy sebagai seorang calon pembalap muda tim balap BMW Astra. 

Rasa rindu yang mendalam dan perasaan bersalah yang menghantui Aditya sudah sangat mendalam sehingga Ia merasa sering dihadirkan bayangan dan mimpi buruk tentang ayahandanya yang menginginkan Aditya dapat menjadi seorang pembalap handal namun sang ayah tidak mau puteranya ini merasa terbebani oleh keinginan yang berubah menjadi sebuah obsesi seorang ayah terhadap anaknya.

Ayahanda Aditya menginginkan Aditya dapat lebih mengembangkan kemampuannya dengan semangat dan latihan gigih. Diharapkan Aditya dapat menemukan hasrat dalam bakatnya sebagai seorang pembalap.

Aditya dalam mimpimya selalu dihantui oleh banyak kekecewaan terhadap ayahnya karena kesibukan yang selali menghampiri kehidupan dan tuntutan pekerjaan sang ayah. Sehingga Aditya merasa kehilangan kasih sayang dan waktu kebersamaan dengan sang ayah.


Salah satu adegan yang diperankan oleh Gilang Devialdi sebagai aktor yang memerankan tokoh utama Aditya Surya|sny-otomotif1.com|Foto: Dok. Wibz

Hingga Aditya dihadapkan pada situasi ketika sang ayah sudah terbaring lemah di rumah sakit dengan jarum infus tertanam ditangan sang ayah hingga ia kehilangan sang ayah.

Bayang-bayang rasa kehilangan dan rasa bersalah kepada sang ayah terus menghantui pikiran hingga mempengaruhi mentalnya. Beruntunglah Aditya memiliki Audry sahabat baiknya yang selalu hadir untuk menemani bahkan menghibur Aditya disaat bayang-bayang mimpi itu hadir kembali.

Sutradara dan penulis skenario LRC&D, Billy Aldo, selaku sutradara dan penulis scenario menuturkan bahwa, Cerita ini tidak hanya tentang kasih, ambisi, dan duka namun tentang manusia dengan segala elemennya.

Banyak pesan tersembunyi yang ingin di sampaikan melalui film pendek ini. Menariknya, film ini cukup mencuri perhatian seorang psikolog muda, Tiara Puspita, yang menyoroti beberapa pesan tersembunyi yang sebenernya sangat nyata dialami dalam kehidupan keseharian seorang pemuda yang memiliki keinginan besar untuk menjadi pembalap handal.


Sanfrantis Tanu, Chief Director BMW Astra|sny-otomotif1.com|Foto: Dok. Wibz

Dalam sesi tanya jawab saat konferensi pers bersama insan media, Tiara Puspita,  menjelaskan secara gamblang tentang keadaan mental psikologi yang dialami oleh tokoh utama Aditya Surya yang diperankan oleh Gilang Devialdy.

 Ia memaparkan bahwa, “Kesehatan mental merupakan bagian penting bagi seorang manusia, seperti halnya balapan kemampuan mobil dan skill pembalap tidak lengkap tanpa adanya mental yang sehat.”

Secara harfiah dapat disimpulkan bahwa, sebagai manusia seorang pembalap tetap harus profesional dalam menjalankan profesinya. Terlepas dari apapun persoalan yang membebaninya.

Namun kehadiran orang-orang terdekat dapat menjadi katalis yang sempurna dalam mencairkan segala permasalahan mental psikologis yang dihadapinya.


Para pemain film Love, Race Cars, & Death berfoto bersama Direksi BMW Astra|sny-otomotif1.com|Foto: Dok. Wibz

Kenangan masa lalu memang tidak dapat dihapuskan dari memori hidup manusia namun dengan kebijakan hati dan pikiran untuk mau berdamai dengan keadaan tanpa harus menghapus memori itu dapat menjadi kunci menuju jalan keluar terbaik dan mengembalikan kembali konsentrasi terhadap pekerjaan dan profesi tanpa harus merusak hubungan antar manusia yang telah terjalin.

“Semoga karya ini menjadi kisah yang berkesan di hati penonton. Kami berharap melalui film pendek ini BMW Astra selalu bersama pelanggan dan para pencinta BMW di Indonesia,” ujar Sanfrantis.

Cerita pendek Love, Race Cars, & Death diproduksi oleh BAFilms, disutradarai serta ditulis oleh Billy Aldo, dan menampilkan Gilang Devialdy, Arla Ailani, Verdi Solaiman, dan Rukman Rosadi.

“Semoga film pendek kelima yang dipersembahkan oleh BMW Astra dapat diterima oleh masyarakat khususnya para penggemar BMW dan pelanggan BMW Astra. Karena sesungguhnya dilm pendek ini diciptakan untuk memuaskan para pelanggan BMW Astra,” tutup Sanfrantis.

***[sny]

Sumber:


BERITA TERKAIT

Berita Lainnya

vidstr