Ratusan Konsumen PT Satria Motor Masih Menunggu Kejelasan Pemesanan Mobil Yang Tak Kunjung Datang

Kantor dan Dealer motor listrik murah PT Satria Motor Indonesia yang berlokasi di Jalan Rawa Buntu Utara, Serpong, Tangerang Selatan-sny-otomotif1.com-Liputan6.com
Otomotif1.com l – Konsumen PT Satria Motor Indonesia keluhkan mobil pesanan yang tak kunjung datang.
Konsumen harus menunggu hingga 1,5 tahun lamanya bahkan ada yang lebih lama untuk mendapatkan pesanan unit mobil di PT Satria Motor Indonesia yang sudah disetujui untuk dikirimkan.
Menurut salah satu konsumen yang sudah memesan unit mobil listrik sejak tahun 2023 yang lampau bahwa, pihak importir tidak pernah memberikan informasi apapun atau kejelasan mengenai mobil pesanan yang bahkan beberapa diantaranya sudah dibayar lunas oleh konsumen.
Mobil listrik tipe KX-Upgrade dibanderol 100 juta on the road|sny-otomotif1.com|Foto: Dok. Wibz
Perlu diketahui, PT Satria Motor Indonesia (SMI) adalah perusahaan yang bergerak sebagai importir mobil listrik CBU asal negeri tirai bambu, China.
Dikutip dari laman liputan6.com terbitan 10 Maret 2024, PT. SMI berhasil mengakuisisi saham PT Kurnia EVCBU pada tahun 2024 sebagai pengimport mobil listrik CBU asal China dan dikenal sebagai pelopor mobil listrik 100 jutaan.
Saat pertama kemunculannya, PT Kurnia EVCBU adalah sebagai pengimport mobil listrik KX-Upgrade dan K-Kooper dan memperkenalkannya ke publik otomotif Indonesia dan mulai menjajal pasar otomotif khususnya genre mobil listrik.
Dalam keterangannya kepada tim redaksi Otomotif1.com, konsumen menjelaskan bahwa, mereka mempertanyakan pesanan unit yang sudah dijanjikan akan segera diantar ke konsumen.
Foto diambil usai prosesi peresmian dealer mobil listrik murah PT Satria Motor Indonesia setelah mengakuisisi PT Kurnia Motor EVCBU|sny-otomotif1.com|Liputan6.com
Hingga Maret 2025, ternyata pesanan konsumen tak kunjung tiba sehingga timbul kecurigaan bahwa uang yang sudah disetorkan kepada pihak importir digunakan untuk ekspansi perusahaan yang diketahui membuka showroom baru di wilayah Gading Serpong, Bali dan Makassar.
Sementara pihak importir hingga berita ini diturunkan belum menyelesaikan kewajiban mereka untuk mengirimkan unit mobil yang sudah disepakati dan beberapa sudah melakukan pembayaran.
Sementara itu, pihak PT Kurnia pernah memberikan tanggapan dan penjelasan mengenai keterlambatan pengiriman ini.
Dikutip dari Tempo, (17 Desember 2023), bahwa faktor keterlambatan pengiriman dikarenakan pengiriman dilakukan melalui transportasi laut dan proses pabrikasi di negara asal yang membutuhkan waktu yang lama.
Dalam artikel tersebut, PT Kurnia Motor yang diwakili oleh General Manager PT Kurnia Motor menyatakan bahwa pihaknya tetap akan bertanggungjawab atas segala hal yang berkait pemesanan mobil listrik melalui perusahaannya termasuk hadiah motor listrik yang ditawarkan lewat sistim bundling dengan penyelenggara les bahasa asing EV Language.
Saat itu PT Kurnia Motor telah menyelesaikan pengantaran unit kepada konsumen sebanyak 50 unit mobil dan akan menyelesaikan sisanya sebanyak 300 unit yang belum dikirim kepada konsumen.
Prosesi serah terima unit KX-Upgrade kepada konsumen yang dilakukan oleh Kurnia Motor (Nov 2023)|sny-otomotif1.com|Foto: Dok. SonnyWibz
Lalu, yang jadi pertanyaan adalah, Bagaimana dengan kelanjutan pelimpahan tanggungjawab PT Kurnia Motor kepada PT Satria Motor Indonesia mengenai tanggungjawab pengiriman unit mobil pesanan ini?
Hal tersebut masih dipertanyakan oleh banyak konsumen yang masih menantikan janji PT Kurnia Motor tersebut dan ingin mendapatkan kejelasan informasi secara resmi.
Beberapa konsumen, terutama yang berada di wilayah Jakarta menyatakan belum menerima unit pesanan seperti yang juga diakui oleh salah satu konsumen yang tak bersedia disebutkan namanya, berinisial VP.
Hal tersebut yang kini menjadi polemik bagi konsumen sehingga konsumen berhak meminta kejelasan dari pihak PT Satria Motor Indonesia selaku pengakuisisi PT Kurnia EVCBU.
Dari keterangan salah satu konsumen yang mengaku telah membayar lunas seharga mobil yang telah disepakati, bahwa pihak importir saat ini sangat sulit dihubungi.
Sementara ketika mencoba untuk menghubungi sales PT Kurnia EVCBU sudah lepas tangan dan menyatakan sudah bukan tanggungjawabnya lagi dikarenakan yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi di PT Kurnia EVCBU yang kemudian diakuisisi oleh PT SMI dan permasalahan tersebut diserahkan kembali kepada perusahaan.
Konsumen hanya meminta kejelasan dari kasus ini kepada pihak importir PT SMI, “Kapan unit mobil pesanan bisa kami terima? Atau harus melalui jalur hukum?”
***[sny]