Akhir dari Sebuah Perjalanan, Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar di Papua Tengah Bangkrut: Tak Bisa Gaji Ribuan Karyawan 90% Saham Diakui Negera Hongkong!
sawit-annawaldl/pixabay-
Selama beroperasi, PT PAL mendapat kritik keras dari aktivis lingkungan karena lahan yang digunakan adalah Lahan Hutan Masyarakat Adat Iwaka di Kabupaten Mimika.
Masyarakat adat Iwaka, yang sebagian besar adalah karyawan perusahaan tersebut, merasa tidak diberikan hak-hak mereka.
Keadaan semakin rumit ketika PT PAL melakukan transaksi untuk memindahkan asetnya ke PT Kapitol Group, yang merupakan pemenang lelang.
Proses ini dilakukan di Jakarta, dan masyarakat adat yang memiliki hak atas lahan tersebut tidak mengetahuinya.
Namun, PT Kapitol Group berjanji untuk memenuhi segala hak yang belum diberikan oleh PT PAL kepada karyawan dan masyarakat adat Iwaka.
Pailitnya perkebunan kelapa sawit terbesar di Papua Tengah adalah sebuah peristiwa yang mengejutkan.
Hal ini mengingat perkebunan ini pernah menjadi salah satu yang terbesar di daerah tersebut.
Kepailitan ini menjadi cerminan masalah dalam industri kelapa sawit di Indonesia, termasuk masalah hak karyawan dan konflik dengan masyarakat adat.
Semoga dengan pengambilalihan oleh PT Kapitol Group, perkebunan ini dapat memperbaiki kondisinya dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
***