Mengulik Kisah Panjang Menuju Kesuksesan Bendungan Jatigede yang Sudah Dirumuskan Sejak 50 Tahun Lalu: Jadi Terbesar Kedua di Jawa Barat!
bendungan-pexels/pixabuy-
Bendungan Jatigede mampu menyuplai air baku sebanyak 3.500 liter per detik, yang kemudian digunakan untuk mengairi lahan pertanian seluas 90.000 hektar.
Proses pembangunan bendungan ini tidak berjalan mulus, melainkan dipenuhi dengan berbagai lika-liku yang membuatnya semakin menarik.
Awalnya, gagasan pembangunan Bendungan Jatigede berasal dari Presiden Soekarno pada tahun 1963.
Namun, pelaksanaannya baru dimulai pada tahun 1970 ketika proses pembebasan lahan dilakukan.
Pada tahun 1988, pembangunan bendungan ini mulai mengambil wujud dengan pembuatan desain waduk dan struktur bendungan.
Selama proses desain berlangsung, kepemimpinan pemerintah berpindah tangan dari Soekarno ke Soeharto.
Baru setelah 22 tahun berlalu, konstruksi Bendungan Jatigede dapat dimulai pada tahun 2010, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin pemerintahan.
Proyek konstruksi yang monumental ini memakan biaya sekitar Rp4 triliun.
Kendala tidak berhenti di situ, karena saat pengisian air bendungan, masalah pembebasan lahan kembali muncul.
Namun, melalui upaya yang gigih, Bendungan Jatigede akhirnya dapat diisi air dan siap beroperasi pada tahun 2015, ketika pemerintahan Presiden Joko Widodo sedang berkuasa.