Perubahan Menjadi Destinasi Pariwisata Unggulan dengan Teknologi Canggih Mirip Negeri Saranjana, Desa Kemuning di Lereng Gunung Lawu ini Penduduknya Kaya Raya
desa-newsanek/pixabay-
Ruangan khusus ini dilengkapi dengan smart tools seperti CCTV, speaker, panic button, sensor kecepatan angin, sensor arus air, dan smart lamp yang terkoneksi langsung, memungkinkan pemantauan aktifitas sekitar desa.
Keberadaan smart tools tersebut memberikan kontribusi besar terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat serta wisatawan yang datang.
Sensor kecepatan angin, misalnya, memperkaya pengalaman wisata paralayang, sementara sensor kecepatan arus air menjadi daya tarik bagi para penggemar tubing.
Desa Kemuning, dengan populasi sekitar 7.109 penduduk mayoritas usia produktif, menggantungkan mata pencaharian pada sektor yang beragam.
Mulai dari ASN, petani kebun, pemetik teh, hingga pegawai pabrik teh, warga desa ini menjalankan pekerjaan dengan beragam keahlian.
Nama "Kemuning" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti sinar matahari terbit yang kekuningan.
Desa ini tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi warganya, tetapi juga menjadi destinasi pariwisata yang diminati oleh banyak pengunjung.
Awalnya, para pemuda desa memanfaatkan ban bekas untuk menciptakan objek wisata susur sungai atau tubing.