Asal Usul Nama Wonosobo yang Buat Kagum! Kisah Pengembala Legendaris Ini Wujudkan Mimpi Warganya?
daerah-pexels-archie-
Profil singkat Wonosobo
Ketinggian Wonosobo berkisar antara 250 meter di atas permukaan laut (mdpl) hingga 2.250 mdpl, dengan mayoritas wilayahnya terletak pada kisaran ketinggian 500-1.000 mdpl, yang mencakup sekitar 50 persen dari total wilayahnya. Keunikan topografi ini menempatkan Kabupaten Wonosobo di pusat Pulau Jawa, berada di antara jalur pantai utara dan selatan.
Wilayah Kabupaten Wonosobo sebagian besar terdiri dari perbukitan dan pegunungan, dengan sekitar 56,37 persen wilayahnya memiliki kemiringan lereng antara 15 hingga 40 persen.
Keindahan alam yang memukau ini telah menjadikan Wonosobo sebagai surga bagi para pecinta alam dan penggemar petualangan.
Sejarah Kabupaten Wonosobo memiliki akar yang dalam, yang erat kaitannya dengan perang Diponegoro yang berlangsung antara tahun 1825-1830.
Baca juga: Ngak Kalah dengan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky, Ini Daftar Harga Honda WR-V
Wonosobo, pada masa itu, menjadi salah satu basis pertahanan pasukan yang mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro.
Bersama tokoh-tokoh seperti Imam Misbach, Tumenggung Kertosinuwun, Tumenggung Mangkunegaran, dan Gajah Permodo, Kiai Muhammad Ngarpah memimpin perlawanan sengit melawan penjajah Belanda di wilayah Wonosobo.
Setelah mengalami pertempuran yang berat, Kiai Muhammad Ngarpah berhasil meraih kemenangan pertama, dan sebagai penghargaan, ia dianugerahi gelar Tumenggung Setjonegoro.
Sebagai bupati pertama Wonosobo, Tumenggung Setjonegoro memindahkan pusat pemerintahan dari Ledok, Selomerto, ke lokasi yang sekarang menjadi Kota Wonosobo.
Dengan demikian, sejarah panjang Wonosobo mencerminkan perjuangan dan perubahan yang luar biasa dalam perkembangannya menjadi salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia.
Baca juga: BUKAN MITOS! Ternyata Minyak Kayu Putih Benar Bisa Kurangi Emisi Gas Buang, Bikin Bebas Tilang Emisi