sunbanner

Genangi 2 Daerah di NTB, Bendungan Besar Nusa Tenggara Barat Berdiri Kokoh di 312,09 Hektar, Telan Duit Rp1,277 T!

Genangi 2 Daerah di NTB, Bendungan Besar Nusa Tenggara Barat Berdiri Kokoh di 312,09 Hektar, Telan Duit Rp1,277 T!

Dahsyat! Inilah Bendungan Terpanjang di Jawa Timur yang Mencatatkan Rekor, Mengalirkan 36 Liter Air per Detik dan Melibas Biaya Fantastis Rp2,5 Triliun!-UNPLASH-

Bendungan baru yang tengah dibangun ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang menjadi fokus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Targetnya adalah menyelesaikan pembangunan bendungan ini pada tahun 2023.

Dengan kapasitas tampung mencapai 55,90 juta meter kubik dan luas genangan mencapai 312,09 hektar, bendungan ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air baku hingga 68 liter per detik, terutama untuk mendukung irigasi seluas 1.900 hektar.



Bendungan ini berada di dua kecamatan, yaitu Taliwang dan Brang Ene, yang kini akan menjadi wilayah yang tergenang oleh air dari bendungan baru ini.

Baca juga: Menapaki Jejak Sapi Potong Terbanyak di Sumatera Barat: Keajaiban Peternakan di 6 Daerah dari 12 Kabupaten dan 7 Kota

Baca juga: Destinasi Tempat Wisata Bareng Keluarga Besar di Bogor, Pemandian Sodong Jadi Andalan Pertama, Berikut Info Harga Tiket Masuknya!





×

Baca juga: Gunungkidul Akan Gantikan Yogyakarta Sebagai Daerah Istimewa, Usai Ditemukan Pantai dengan Hamparan Koral Hijau Bak di Pulau Dewata

Selain itu, proyek ini juga memiliki potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) sebesar 0,81 MW.

Salah satu hal yang menarik adalah bahwa bendungan ini memiliki peran penting dalam mengurangi risiko banjir di wilayah sekitarnya.

Khususnya di Kecamatan Taliwang, yang selama ini menjadi daerah rawan banjir, dengan adanya bendungan ini dapat mengurangi jumlah banjir hingga 290 meter kubik per detik.

Tidak diragukan lagi, pembangunan Bendungan Tiu Suntuk adalah proyek dengan skala besar yang memerlukan investasi signifikan.

Total biaya yang diperlukan mencapai Rp1,277 triliun. Proyek ini telah dimulai sejak tahun 2020 dan diharapkan akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan sektor pertanian di wilayah Nusa Tenggara Barat.***

 

Sumber:


BERITA TERKAIT

Berita Lainnya

vidstr