Pembangunan Kilang minyak Terbesar di Jawa Timur Ini Sudah Investasi 90 Trilliun, Loh Malah Gagal? Ternyata Ini Penyebabnya

kilang minyak-tasor=mansour/unplash-

Ketertarikan besar pada proyek ini tidak hanya terletak pada kapasitasnya yang mengesankan, tetapi juga pada nilai investasinya yang mencapai Rp90 triliun.

Sayangnya, proyek ambisius ini mengalami kendala yang mengakibatkan pembatalan, yang berdampak pada kebutuhan energi nasional dan potensi investasi yang tidak terwujud.

Kendala utama pembangunan kilang minyak ini terletak pada ketidaksetujuan Kementerian Keuangan terhadap insentif yang diajukan oleh Saudi Aramco.

Permintaan pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) selama 30 tahun, yang selanjutnya hanya dikenakan 5 persen, tidak dapat dipenuhi oleh Kementerian Keuangan.

Persyaratan ini tidak sesuai dengan regulasi PPh yang berlaku, yang seharusnya mencapai 20 persen. Selain PPh, Saudi Aramco juga meminta pengurangan pajak bea masuk dan daerah.

×

Meskipun pembatalan proyek ini terjadi pada tahun 2013, pemerintah masih terus mencoba berdiskusi ulang dengan pihak terkait.

Hal ini disebabkan oleh potensi besar yang terkandung dalam investasi tersebut. Pembangunan kilang minyak baru menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan kebutuhan energi dalam negeri dan keterbatasan pasokan dari kilang minyak yang sudah ada.

Baca juga: Wacana Pemekaran Kalimantan Tengah Buat Kotawaringin Utara Bakal Jadi Calon Ibu Kota Terbaik Kalahkan IKN, Hah Masa? Begini Isu Pemekaran Wilayah

Baca juga: 3 Provinsi Baru Diusulkan di Kalimantan Barat, Apa Saja? Cek Infonya Mulai Nama Hingga Wilayah yang Terdampak