Tuban Luar Biasa Warganya Ternyata Tak Doyan Keripik Ataupun Biskuit Mala Makan Tanah Liat yang Suka Dikonsumsi Ibu Hamil, Bahaya Buat Janin?
desa-pexels/pixabuy-
Krisis ekonomi ini melahirkan masalah-masalah serius, terutama dalam hal pangan.
Oleh karena itu, warga Dusun Trowulan berinisiatif membuat ampo sebagai penawar rasa lapar akibat kesulitan ekonomi.
Masa kejayaan ampo terjadi pada tahun 1980-an, di mana penduduk setempat mampu membuat camilan ini hingga 5-6 kali dalam seminggu.
Namun, kini tinggal dua orang saja yang tetap setia meracik ampo, dan mereka hanya melakukannya 2 sampai 3 kali dalam seminggu.
Kisah unik ini menjadi suatu nostalgia bagi Tuban, mengingatkan pada masa-masa di mana ampo bukan hanya sekadar camilan, melainkan juga simbol ketahanan dan kreativitas dalam mengatasi krisis ekonomi.
Meski kini jumlah pembuat ampo semakin berkurang, namun keberadaannya tetap membawa secercah kenangan dan keistimewaan di tengah perkembangan kuliner yang semakin modern.***