Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kisah Unik dan Kekhawatiran Masyarakat yang dapat Ancaman Tenggelam Pada Tahun 2050
Bandara-briana-tozour/unplash-
Dibangun sebagai pengganti bandara lama yang dianggap tidak layak, pemerintah membutuhkan waktu enam tahun untuk perencanaan dan pemilihan lokasi yang tepat.
Pembangunan dimulai pada tahun 1975, dan pada 1981, bandara ini diresmikan dengan tidak kurang dari tiga landasan pacu.
Dengan pertumbuhan trafik yang pesat, pemerintah terus mengembangkan bandara ini.
Terminal 1 dengan subterminal A, B, dan C diresmikan bersamaan dengan pembukaan bandara.
Pada 1992, Terminal 2 dengan subterminal AD, AE, dan AF diresmikan untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang.
Bahkan pada 2015, Terminal 3 diperkenalkan, dan setahun kemudian, Terminal 3 Ultimate dibangun untuk menampung 25 juta penumpang setiap tahunnya.
Namun, dibalik kemegahan bandara ini, ada ketakutan besar yang muncul.
Pada tahun 2007, Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar memperingatkan bahwa Bandara Soekarno-Hatta akan tenggelam pada tahun 2050.
Penelitian ITB pada 2013 menegaskan bahwa kenaikan permukaan air laut di pesisir Jakarta rata-rata mencapai 0,57 cm per tahun, mengancam keberadaan bandara yang dekat dengan Jakarta ini.