Sebabkan 9 Desa Hilang: Bendungan Megah di Kalimantan Selatan, Apa Hubungannya dengan Gubernur dan Menteri?
Sulap Gelombang Air Jadi Listrik! Bendungan Tercanggih di Maluku Multifungsi yang Siap Terangi Ribuan Rumah Pakai Sumber Listrik 8 Megawatt-PEXEL-
Pada bulan Januari 1970, dimulailah pembangunan proyek tenaga pembangkit. Bendungan ini, yang merupakan yang terbesar di Banjar Kalimantan Selatan, diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1973. Saat peresmian tersebut, Nyonya Tien Soeharto turut serta dengan melepaskan bibit ikan di danau buatan ini.
Bendungan ini memiliki dimensi yang mengesankan, dengan lebar puncak bendungan mencapai 10 meter, panjang puncak 195 meter, dan tinggi puncak 66 meter.
Volume bendungan ini mencapai 670.000 meter kubik. Pembangunan danau buatan ini menyebabkan tenggelamnya 9 desa dan pembendungan 8 sungai.
Saat proses peresmiannya, Presiden Soeharto juga meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Riam Kanan.
Pada tanggal 19 Januari 1980, PLTA ini berganti nama menjadi PLTA Ir. P.M. Noor sebagai bentuk penghargaan kepada Ir. P.M. Noor, sosok yang pernah menjabat sebagai gubernur Kalimantan Selatan yang pertama dan Menteri Pekerjaan Umum.
Inilah sejarah lengkap pembangunan bendungan terbesar di Banjar Kalimantan Selatan, yaitu Waduk Riam Kanan.***