Bendungan Besar di Aceh Utara Mengapa Mangkrak 9 Tahun? Dampak Serius yang Mengguncang Masyarakat!
Rahasia Sungai Citarum: Mengungkap Misteri Bendungan Terbesar di Pulau Jawa!-Berbagai Sumber-
Pada Maret 2023, Robby Irza selaku Kepala Biro Administrasi Pembangunan menyampaikan bahwa progres pengerjaan Bendungan Keureuto telah mencapai 53%.
Kapasitas tampung yang ditargetkan untuk bendungan ini adalah sebesar 215,94 juta/m³, dengan tambahan tampungan khusus untuk banjir sekitar 30,39 juta meter³ atau setara dengan 501,49 m³ per detiknya.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir hingga 50 tahun ke depan.
Bendungan Keureuto di Aceh Utara menjadi sangat penting karena manfaatnya yang melibatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kawasan hilir, terutama yang berdekatan dengan Sungai Krieng Keureuto, sangat bergantung pada kelancaran aliran sungai tersebut.
Sungai ini tergolong tipe cabang emas dengan beberapa anak sungai, sehingga dampaknya dapat mencapai kawasan hilir dengan puncak banjir tinggi.
Tantawi, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Dapil, menyatakan bahwa mandeknya proyek bendungan membawa dampak serius bagi masyarakat.
Beberapa daerah, seperti Matang Kuli, Paya Bakong, Pirak Timu, dan bahkan ibu kota Aceh Utara, Lhoksukon, menghadapi risiko banjir yang merugikan.
Disamping itu, sektor pertanian dan perkebunan juga mengalami kerugian yang signifikan.