Dari Puncak ke Kebakaran Inilah Perjalanan Megah dan Pahit Smelter Nikel di Banten yang Mampu Hasilkan 200 Ribu Ton
gunung-pecels-archie-binamara/unplash-
Namun, seperti kisah kebanyakan proyek megah, perjalanan smelter nikel ini tidak berjalan sesuai harapan.
Sejak awal, smelter ini telah menghadapi sejumlah kendala dan masalah, terutama karena letaknya yang berada di lahan pegunungan.
Pada tahun 2017, smelter nikel milik PT Indoferro ini harus berhenti berproduksi.
Kabarnya, masalah ekonomi perusahaan mendorong keputusan ini, terutama akibat kenaikan harga bahan baku kokas yang menjadi kunci operasional teknologi blast furnace.
Bahan bakar ini, yang memakan 40 persen dari total biaya produksi, menjadi alasan utama smelter nikel berhenti beroperasi.
Berhentinya produksi smelter nikel ini membawa dampak besar tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi ribuan karyawan yang harus di-PHK.
Ironisnya, pada awalnya, smelter ini dirancang dengan kapasitas fantastis, mencapai 200 ribu ton per tahun.