Malaysia Segera Membeli Bangka Belitung Usai Smelting Corporation Alami Kebangkrutan dan Hilangkan Perekonomian Usai Punya Hutang Rp180 Miliar
tambangan-xusenru/pixabay-
Data BPS menunjukkan penurunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sejak berhenti operasi pada 2013.
PDRB merosot hingga 3,3 persen pada tahun tersebut, dan setiap tahunnya terus mengalami penurunan, kecuali pada 2016 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,05 persen.
Puncak penurunan terjadi pada 2020, dengan kontraksi minus 2,86 persen yang diperparah oleh dampak Pandemi Covid-19.
Namun, sejak 2021, perekonomian Bangka Belitung mulai bangkit dengan pertumbuhan mencapai 4,76 persen.
Kini terlihat bahwa provinsi ini telah mampu mandiri tanpa harus sepenuhnya menggantungkan diri pada sektor tambang timah.
Dengan demikian, kisah tambang timah terbesar di Bangka Belitung menjadi sebuah peringatan dan pelajaran bahwa keberlanjutan ekonomi suatu daerah sebaiknya didiversifikasi agar tidak tergantung pada satu sektor saja.***