sunbanner

Jaraknya 200 Km dari Surabaya, Kabupaten Ini Segera Pisah dan Jadi Ibukota Provinsi Baru, Kapan Diresmikan?

Jaraknya 200 Km dari Surabaya, Kabupaten Ini Segera Pisah dan Jadi Ibukota Provinsi Baru, Kapan Diresmikan?

Jember--

Jaraknya 200 Km dari Surabaya, Kabupaten Ini Segera Pisah dan Jadi Ibukota Provinsi Baru, Kapan Diresmikan?

Kabar mengenai pemekaran Jawa Timur menjadi tiga provinsi baru semakin santer terdengar.



Salah satu provinsi yang disebut-sebut dalam wacana tersebut adalah Provinsi Blambangan.

Blambangan menjadi sorotan sebagai provinsi baru yang kabarnya akan terlepas dari Jawa Timur.

Berbagai informasi menyebutkan bahwa Provinsi Blambangan diperkirakan akan mencakup sejumlah kabupaten di bagian timur pulau Jawa.





×

Baca juga: Cuma 52 Km dari Bandar Lampung, Kabupaten Ini Bakal Pisah dan Bentuk 2 Daerah Baru, Cek Infonya

Baca juga: Kota Seribu Gua: Menemukan Keindahan Luweng Wareng yang Tersembunyi di Tuban dengan Kedalaman Mencapai Dua Ratus Meter

Isu mengenai pemekaran Jawa Timur menjadi tiga provinsi baru mencakup penyatuan beberapa kabupaten dan kota yang ada saat ini.

Dalam konteks ini, dikhawatirkan bahwa pembentukan provinsi baru dapat menyebabkan kehilangan status Kota Surabaya dan Kota Malang.

Wacana pemekaran Jawa Timur sebenarnya telah muncul sejak tahun 2012, dan salah satu tokoh yang turut menggagasnya adalah mantan Bupati Kabupaten Jember, MZA Djalal.

Dilansir dari laman Bappeda Jatim, MZA Djalal telah mengusulkan ide pembentukan provinsi baru di wilayah Tapal Kuda.

Dalam pandangannya, "Jika kita memiliki keberanian, mari kita lakukan. Mari bentuk Provinsi Jawa Timur bagian timur," demikian pernyataan eks Bupati Jember tersebut seperti yang dikutip dari bappeda.jatimprov.go.id.

Baca juga: Kalsel dan Kalteng Bersatu, Begini Proyeksi Provinsi Baru dan Transformasi 5 Kabupaten!

Baca juga: 3 Daerah di Blora yang Sangat padat Nomor 1 Bahkan Dihuni 58 Ribu Jiwa, Kecamatan Kedungtuban Juga Ikutan?

Namun, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan komentar yang mengisyaratkan bahwa pemekaran wilayah bukanlah proses yang mudah.

Menurut AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, proses pemekaran wilayah tidak dapat dilakukan dengan mudah, karena melibatkan berbagai aspek, termasuk sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dapat mempengaruhi pembentukan daerah otonom baru.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya

vidstr