sunbanner

Dulu Gudang Opium Abad ke-19, ’Kota Tua’ di Rembang Terinspirasi dari Jalur Pantura Hingga Ciptakan Batik Perpaduan Tiongkok-Jawa

Dulu Gudang Opium Abad ke-19, ’Kota Tua’ di Rembang Terinspirasi dari Jalur Pantura Hingga Ciptakan Batik Perpaduan Tiongkok-Jawa

desa-ha11ok/pixabay-

Lasem: Pusat Perdagangan Opium dan Batik Tiongkok-Jawa

Pada abad ke-19, Lasem mencapai puncak kejayaannya sebagai pusat perdagangan opium.



Bukti nyata dapat ditemukan dalam bentuk bangunan tua yang masih kokoh bernama "Lawang Ombo."

Bangunan ini, yang terletak di Desa Soditan, Kecamatan Lasem, dikenal sebagai "Gudang Opium" milik komunitas Tionghoa.

Namun, Lasem tidak hanya mencuri perhatian sebagai pusat perdagangan opium.





×

Kawasan ini juga terkenal sebagai produsen batik yang kreatif dan unik di Kabupaten Rembang.

Motif batik Lasem memadukan kekayaan budaya Tiongkok dan Jawa, menciptakan corak batik yang unik.

Awalnya diproduksi oleh keturunan Tionghoa, namun seiring waktu, masyarakat lokal juga terlibat dalam proses kreatif ini.

Batik Lasem: Mahakarya yang Menggambarkan Sejarah

Batik Lasem memiliki ciri khas tersendiri, terutama motif batu pecah yang terinspirasi oleh pembangunan Jalan Anyer-Panarukan, yang dikenal sebagai jalur Pantura.

Pada masa tersebut, pekerja harus memecah batu menjadi ukuran kecil-kecil seperti kerikil, mempengaruhi corak batik yang dihasilkan.

Proses pembuatan batik tulis yang memakan waktu berbulan-bulan menambah nilai seni dan eksklusivitas pada kain batik Lasem.

Baca juga: Jejak Kediri sebagai Pusat Perekonomian dan Peradaban! Apa Hubungannya dengan Bandara Internasional Dhoho?

Sumber:


BERITA TERKAIT

Berita Lainnya

vidstr