Gerbang Istana Air Karangasem diujung Bali! Temukan Keajaiban Bangunan Bersejarah 1,2 Hektare dan Rahasia Arsitektur yang Menggabungkan Keindahan dari 3 Negara!
ILUSTRASI Gerbang Istana Air Karangasem diujung Bali! Temukan Keajaiban Bangunan Bersejarah 1,2 Hektare dan Rahasia Arsitektur yang Menggabungkan Keindahan dari 3 Negara!-PEXEL-
Tirta Gangga, yang secara populer disebut sebagai Istana Air, merupakan salah satu taman wisata yang terkenal, dimiliki oleh Kerajaan Karangasem di Pulau Bali.
Terletak di Jalan Raya Abang, Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, tempat ini telah menjadi favorit bagi para wisatawan yang ingin menikmati keajaiban alam Bali.
Keunggulan Istana Air Tirta Gangga tak terbantahkan. Salah satu daya tarik utamanya adalah gerbang utamanya yang dihiasi oleh patung prajurit yang berjajar dengan rapi.
Puri Agung, sebutan lain untuk Istana Air ini, menonjolkan kemegahan arsitektur yang mencerminkan perpaduan gaya dari tiga negara berbeda, yaitu Bali (Indonesia), China, dan Eropa.
Taman air ini memiliki sumber dari mata air Rejasa dan meliputi luas sekitar 1.2 hektar, membentang dari barat ke timur.
Terletak di tengah-tengah area persawahan, pengunjung dapat menikmati panorama sawah Bali yang terasering dan berundak, dengan warna hijau yang semakin menambah pesona.
Area wisata ini juga menampilkan menara air setinggi 10 meter di dalamnya, yang mirip dengan atap pura.
Masyarakat sekitar menggunakan air dari menara ini untuk upacara adat, percaya bahwa air tersebut berasal dari sumber yang suci.
Dengan latar belakang Gunung Agung yang gagah, Istana Air Tirta Gangga menjadi tempat istirahat dan pelesiran yang sempurna bagi Raja Karangasem Bali dan keluarganya pada masa lalu.
Keindahan Istana Air ini didukung oleh penataan yang apik dan rapi, menciptakan karya seni luar biasa.
Pengunjung seolah-olah diangkut ke masa lalu kerajaan Bali dengan ornamen-ornamen megah dan luar biasa yang menghiasi setiap sudutnya.
Puri Agung atau Istana Air ini dibagi menjadi tiga bagian area. Bagian depan, disebut "bencingah," digunakan untuk pertunjukan kesenian tradisional, sementara sisi kanan dan kiri menjadi tempat untuk menerima tamu.
Bagian tengah, atau "jaba tengah," berfungsi sebagai kebun dengan dua pohon lychee yang sudah tua.
