Kepulauan Riau Kini Mulai Berjaya! Jembatan dengan Dana Rp16,91 Triliun Bakal Diganti dengan Nama Raja Johor, Alasannya...
jembatan-FrankyFromGermany/pixabay-
Usulan Nama Baru: "Raja Johor"
Saat proyek pembangunan sedang berjalan, muncul usulan menarik untuk mengganti nama jembatan ini menjadi "Jembatan Raja Johor."
Gubernur Kepulauan Riau, Bahtiar, secara langsung menyampaikan usulan ini ketika mengunjungi lokasi pembangunan.
Alasan di balik pergantian nama ini adalah pengakuan terhadap jasa besar yang diberikan oleh Raja Johor kepada wilayah tersebut.
Kerja Sama Antara Pemerintah dan Badan Usaha
Proyek pembangunan jembatan ini mengikuti skema kerja sama antara pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dana yang digunakan untuk membiayai pembangunan ini berasal dari skema KPBU, serta sebagian dana pinjaman dari luar negeri.
Ini adalah langkah penting dalam memastikan proyek sebesar ini dapat terlaksana.
Jembatan Batam-Bintan Menjadi Jembatan Kelana Jaya Putra?
Saat ini, jembatan ini dikenal dengan sebutan "Jembatan Batam-Bintan" karena perannya sebagai penghubung antara kedua wilayah tersebut.
Namun, ada juga usulan untuk mengganti nama jembatan ini menjadi "Jembatan Kelana Jaya Putra."
Nama ini merujuk kepada gelar yang digunakan untuk raja muda atau yang dipertuan muda pertama di Kesultanan Johor.
Sejarah Raja Johor
Raja Johor yang dimaksud adalah Daeng Marewah, yang memerintah di Kesultanan Johor pada tahun 1721 sampai 1728.
Wilayah kekuasaannya meliputi Pesisir Selat Malaka hingga wilayah Riau.
Meskipun usulan pergantian nama telah diutarakan, belum ada kejelasan mengenai apakah ini akan terwujud.
Jembatan Terpanjang di Indonesia
Jembatan ini membentang sepanjang 14,74 kilometer, menjadikannya yang terpanjang di Indonesia.
Rencananya, jika semua berjalan sesuai target, jembatan ini akan mulai beroperasi pada tahun 2024 mendatang.
Ini adalah tonggak bersejarah yang akan memberikan manfaat luar biasa bagi wilayah Kepulauan Riau.