Kalimantan Selatan Memasuki Era Baru: Rencana Pemekaran Wilayah dan Antusiasme Masyarakat
Kalimantan Selatan (Kalsel) kini sedang mengalami gebrakan besar dengan merancang pemekaran wilayahnya, mengarah kepada pembentukan Calon Daerah Otonomi Baru yang menarik perhatian banyak pihak.
Sejak 16 Maret 2022, Kota Banjarbaru secara resmi telah menjadi ibu kota provinsi, menggantikan posisi Kota Banjarmasin.
Perubahan ini membawa angin segar bagi masyarakat setempat dan menandai awal dari perubahan signifikan di wilayah tersebut.
Baca juga: Makin Sempit! Kabupaten Baru di Jawa Barat Dimekarkan Jadi Daerah Baru, Apa yang Terjadi pada Wilayah Seluas 1.414,71 Km2 Ini?
Baca juga: Perubahan Lebih Baik! Wacana Pemekaran Jateng, Sisakan 23 Kabupaten di Jawa Tengah--Rembang Jadi Ibu Kota Baru?
Baca juga: Kilau Kota: Menapaki Masa Depan Baru di Ibu Kota Kalimantan Utara, Tanjung Selor! Pemekaran Kaltara
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan melalui surat keputusan No. 2 Tahun 1989 pada tanggal 31 Mei 1989.
Tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah, merujuk pada pembentukan Provinsi Kalimantan setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS).
Gubernur pertama, Dokter Moerjani, dipercayakan memimpin sesuai dengan Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950.
Namun, seiring berjalannya waktu, Kalsel tidak berhenti bertransformasi. Melalui rencana pemekaran wilayah, pemerintah berharap dapat menciptakan Calon Daerah Otonomi Baru yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pemindahan ibu kota provinsi dari Banjarmasin ke Banjarbaru juga mengundang berbagai perubahan positif.
Banjarbaru, dengan segala potensinya, siap untuk menjadi pusat perekonomian dan pusat pemerintahan yang lebih modern.
Antusiasme masyarakat terhadap rencana pemekaran wilayah ini sangat tinggi. Mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Harapan tumbuh subur di hati setiap individu, karena di balik perubahan ini terdapat peluang baru dan potensi pembangunan yang belum tergali sepenuhnya.