Apa Alasan Hotel Bintang 4 di Papua Bangrut? Padahal Sudah jadi Satu-Satunya, Benarkah Bukan Karena Hutang Melainkan
hotel-CyprusVillas/pixabay-
Total biaya pembangunan mencapai Rp112 miliar, sebuah angka yang fantastis pada zamannya.
Pemda Papua (Irian Jaya), Bali Tourism Development Corporation, Yayasan Pensiun Bank Ekspor-Impor Indonesia, Bank Dagang Negara, dan investor lokal memiliki mayoritas saham hotel ini.
Sayangnya, meskipun menjadi satu-satunya pemain di kelasnya, Biak Beach menghadapi tantangan besar dalam menjaga okupansi.
Dalam dua tahun operasionalnya, okupansi hanya mencapai 5 persen.
Target wisatawan dari Jepang dan Amerika juga tidak sesuai harapan.
Keberlanjutan operasional hotel ini bergantung pada rute penerbangan estafet Garuda Indonesia dari Jakarta - Denpasar - Biak - Honolulu - Los Angeles.
Krisis global dan penutupan rute penerbangan tersebut pada masa krisis membuat hotel ini kehilangan pengunjung, sehingga operasionalnya terhenti total sejak Juli 2000.
Menghadapi kesulitan keuangan, manajemen tidak mampu melunasi utang sebesar Rp187 miliar kepada negara.