sunbanner

Awalnya hanya Digunakan Sebagai Loji Kayu untuk Menyimpan Rempah-Rempah di Maluku, Kini Menunjukkan Dikdaya Hingga Akan Diakuisisi oleh Belanda

Awalnya hanya Digunakan Sebagai Loji Kayu untuk Menyimpan Rempah-Rempah di Maluku, Kini Menunjukkan Dikdaya Hingga Akan Diakuisisi oleh Belanda

benteng-Shutterbug75/pixabay-

Sejak saat itu, Benteng Bernaveld menjadi pusat pengawasan terhadap kapal-kapal dagang yang memuat rempah-rempah, serta sebagai benteng pertahanan dari potensi serangan musuh.

Namun, seiring berjalannya waktu, setelah Indonesia merdeka, Benteng Bernaveld ditinggalkan dan terbengkalai.



Pohon-pohon besar dan semak belukar mulai menutupi kawasan ini, meninggalkannya terlupakan.

Pada tahun 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan BPCB Ternate mengambil alih pengelolaan benteng ini.

Awalnya hanya digunakan sebagai loji kayu untuk menyimpan rempah-rempah seperti cengkeh, kemiri, dan kayu damar, kini Benteng Bernaveld menjadi destinasi sejarah yang menarik.





×

Meski berusia ratusan tahun, Benteng Bernaveld masih berdiri dengan megah. Tembok-temboknya yang kokoh mengelilingi bangunan, lengkap dengan empat meriam yang setia menghadap ke empat mata angin.

Dikenal sebagai Benteng Barnaveld atau Fort Oldenbarnevelt te Batjan op de Molukken oleh penduduk setempat, benteng ini terletak di Pulau Bacan, Desa Wisata Amasing Kota, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Baca juga: Kurang Sejahtera, Ini 5 Kabupaten Kota Termiskin di NTB, Lombok Menjadi yang Terdepan, Sisanya Daerah Mana?

Sumber:


BERITA TERKAIT

Berita Lainnya

vidstr