Penasaran! Ibu Kota Sumatera Barat Bakal Pindah ke Kota Mana? Catat Tanggal Resmi dan Fakta Menariknya! Clue: Luasnya 694,337 Km2
Bongkar Fakta: Mitos atau Realita? Daerah Mana yang Bakal Jadi Ibukota Baru di NTB? Mataram Tersingkirkan dari Status Jantungnya Nusa Tenggara Barat?-PEXEL-
Namun, di bawah kepemimpinan Adityawarman, terjadi perubahan signifikan saat mereka menjalin hubungan dengan Aceh dan sejumlah penduduknya beralih memeluk agama Islam.
Perkembangan wilayah Sumatera Barat juga dipengaruhi oleh kolonialisasi Belanda, terutama setelah peristiwa Perang Padri yang mengakibatkan jatuhnya Kerajaan Pagaruyung dan pengambilalihan wilayah oleh pemerintah Hindia Belanda.
Saat itu, wilayah ini terbagi menjadi Residentie Padangsche Bovenlanden serta Benedenlanden.
Setelah masa penjajahan Jepang, Sumatera Barat bergabung dengan Sumatra’s Westkust dan akhirnya, setelah kemerdekaan, menjadi bagian dari Sumatera Tengah bersama Riau dan Jambi.
Undang-Undang Darurat Nomor 19 tahun 1957 kemudian membagi wilayah ini menjadi Sumatera Barat, Jambi, dan Riau.
Bukittinggi menjadi ibu kota provinsi saat terbentuk, namun pada 29 Mei 1958, keputusan diambil untuk memindahkan ibu kota ke Padang, sebuah kota seluas 694,337 km2.
Padang, yang sebelumnya merupakan pusat pemerintahan Belanda di Pulau Sumatera, terus bertahan sebagai ibu kota hingga saat ini.
Kota Padang memiliki sejarah perdagangan yang panjang, dimulai dari masa pemerintahan Belanda pada 20 Mei 1784.
Meskipun terdapat usulan agar pusat pemerintahan dipindahkan kembali, Padang tetap menjadi pusat pemerintahan provinsi yang strategis.
Keputusan ini juga berdampak pada pertumbuhan penduduk Padang yang cepat. Pada tahun 2023, jumlah penduduknya mencapai 919.145 jiwa, menjadikannya daerah dengan populasi terbesar di provinsi tersebut.
Inilah kisah lengkap mengenai pemindahan ibu kota Sumatera Barat dari Bukittinggi ke Padang yang terjadi pada tahun 1958, sebuah keputusan yang tetap memengaruhi sejarah dan perkembangan wilayah ini hingga hari ini.***