sunbanner

Fakta Unik Pasuruan yang Jarang Diketahui! Julukan Nama Daerah yang Menarik Diambil dari Kebiasaan Warganya? Ternyata Ini Hal Istimewa Pasuruan

Fakta Unik Pasuruan yang Jarang Diketahui! Julukan Nama Daerah yang Menarik Diambil dari Kebiasaan Warganya? Ternyata Ini Hal Istimewa Pasuruan

daerah-pexels-abdi-

Namun, Mpu Sindok tidak menyerah begitu saja. Konflik antara Mpu Sindok dan Arya Penangsang pun tak terhindarkan.

Keduanya saling menguji kesaktian mereka. Meskipun Arya memiliki tekad yang kuat, kekuatannya tidak sebanding dengan Mpu Sindok, dan ia akhirnya kalah.



Setelah kekalahan Arya Penangsang, pembangunan candi dapat dilanjutkan.

Namun, karena batu-batu candi yang sebelumnya dihancurkan oleh Arya Penangsang sudah tidak dapat digunakan, Mpu Sindok memutuskan untuk membangun candi dengan batu yang lebih kecil.

Candi ini kemudian menjadi tempat pertemuan Raja Hayam Wuruk dan Mpu Sindok. Ketika Raja Hayam Wuruk tiba di Kerajaan Mataram, pertemuan mereka berlangsung dengan baik.





×

Baca juga: Wacana Provinsi Bugis Timur Pemekaran Sulawesi Selatan Buat Kaget! Kabupaten Ini Terpilih Jadi Ibukotanya

Baca juga: Rahasia Sukses Mendapatkan KIP Kuliah, Simak Persyaratan yang Tidak Boleh Dilewatkan Berikut Ini!

Mpu Sindok menyambut Raja Hayam Wuruk dengan tradisi menyuguhkan sirih, sebuah tradisi kuno yang sudah ada sejak lama di Mataram.

Saat Raja Hayam Wuruk mengunyah sirih, ia merasa senang dan berkali-kali mengucapkan kata "Pasuruhan," yang berarti tempat tumbuhnya tanaman sirih. Selain arti harfiahnya, kata "Pasuruhan" juga mengandung makna persaudaraan dan keakraban.

Mpu Sindok mengingat kata-kata tersebut dengan baik. Ketika Raja Hayam Wuruk melanjutkan perjalanannya, Mpu Sindok menyebut tempat pertemuan mereka sebagai "Pasuruhan."

Seiring berjalannya waktu, kata "Pasuruhan" ini menjadi "Pasuruan," dan itulah nama yang melekat pada kota ini hingga saat ini.

Sejarah Pasuruan tidak hanya tentang asal-usul namanya, tetapi juga tentang perjuangan Mpu Sindok dalam membangun candi, konflik dengan Arya Penangsang, dan pertemuan penting dengan Raja Hayam Wuruk.

Dalam kisah ini, kita dapat melihat nilai-nilai seperti penghormatan, keteguhan, dan persaudaraan yang menjadi bagian penting dari warisan budaya Pasuruan. Nama kota ini menjadi lebih dari sekadar identitas geografis, melainkan mengandung makna mendalam yang terus diteruskan dari generasi ke generasi.***

Sumber:


BERITA TERKAIT

Berita Lainnya

vidstr