Jaraknya 13 Km dari Semarang, Wilayah Ini Bakal Muncul Sebagai Ibukota Baru Jawa Tengah, Benarkah Hanya Prediksi dari Seorang Seniman?
Kawasan Kota Lama Semarang. - (Foto: bob.kemenpar.go.id)-
Dengan demikian, tingkat kepadatan penduduk di kota ini mencapai angka yang mencengangkan, yaitu 4.440 jiwa per kilometer persegi.
Tingginya kepadatan penduduk ini berdampak pada kemacetan lalu lintas yang parah serta peningkatan suhu di kota ini.
Selain kepadatan penduduk, Semarang juga menghadapi masalah serius lainnya, yaitu penurunan tanah.
Industri yang semakin berkembang di kota ini telah mengakibatkan penurunan tanah yang signifikan akibat pemompaan air tanah untuk kebutuhan produksi.
Menurut laporan dari Geophysical Research Letters pada tahun 2020, Semarang adalah kota kedua di dunia yang mengalami penurunan tanah paling cepat.
Setiap tahun, kota ini mengalami penurunan tanah hingga 10 cm, yang pada akhirnya mengancam untuk tenggelam di masa depan.
Dalam menghadapi masalah ini, pemerintah berencana untuk memindahkan ibu kota Provinsi Jawa Tengah ke sebuah kabupaten yang terletak sekitar 13 km dari Semarang.
Namun, yang menarik adalah bahwa keputusan ini ternyata sebelumnya telah diprediksi oleh seorang seniman lukis asal Semarang bernama Andreas melalui karya-karyanya.
Pada tahun 2006, Andreas menciptakan serangkaian lukisan dengan judul 'Semarang akan Hilang dari Peta', yang menampilkan 20 gambar yang menggambarkan kota Semarang tenggelam di masa depan.