Sejak Tahun 2009, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menyimpan Harta Tersembunyi dalam Bentuk Jembatan Emas dengan Teknologi Mutakhir di Babel
Jembatan Megah di Sumsel: Kisah Unik Dibalik Konstruksi Berusia 65 Tahun, Ternyata Dibangun Bekas Perang Jepang? Pakai Duit Apa dan Seberapa Banyak?--
Keunikan utama dari Jembatan Emas ini adalah kemampuannya untuk dibuka dan ditutup.
Hal ini dimungkinkan berkat penerapan teknologi bascule, yang menggunakan mesin hidrolik untuk mengangkat atau menurunkan struktur jembatan.
Tidaklah mengherankan bahwa pembangunan jembatan ini menghabiskan dana sebesar Rp420 Miliar.
Namun, biaya tersebut sebanding dengan manfaat yang diberikan oleh jembatan ini kepada masyarakat setempat.
Jembatan Emas beroperasi setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 19.00 malam.
Dalam jangka waktu tersebut, jembatan ini menjadi jalur vital yang memudahkan mobilitas masyarakat dalam menjangkau daerah lain.
Sebagai jalur penghubung utama di Kepulauan Bangka Belitung, Jembatan Emas memainkan peran penting dalam menghubungkan dua wilayah yaitu Kota Pangkal Pinang dan Kabupaten Bangka.
Dengan penerapan teknologi bascule, jembatan ini dapat dibuka hingga sudut 70 derajat, memberikan ruang bagi kapal untuk melintas di bawahnya, baik saat masuk maupun keluar pelabuhan yang berlokasi dekat dengan jembatan.
Tentu saja, menjaga dan mengoperasikan jembatan ini membutuhkan biaya. Setiap bulannya, diperlukan dana sebesar Rp60 juta untuk mengoperasikan Jembatan Emas.
Biaya tersebut meliputi pengeluaran untuk membuka dan menutup jembatan serta pemeliharaan penerangan malam hari.
Jembatan Emas bukan hanya sekadar infrastruktur fisik yang mengesankan, tetapi juga merupakan simbol penghargaan kepada tokoh yang berjasa dalam pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.