sunbanner

4 Jam dari Surabaya Pualu Kosong di Jawa Timur ini Punya Luas 61 Kilometer Persegi, Kampung Halaman Tiara Andini

4 Jam dari Surabaya Pualu Kosong di Jawa Timur ini Punya Luas 61 Kilometer Persegi, Kampung Halaman Tiara Andini

pulau-pexels/pixabuy-

Beberapa zaman yang lalu, pulau ini hidup penuh dengan kegiatan perdagangan sarang burung walet.

Ribuan tahun yang lalu, Nusa Barong menjadi pusat perniagaan yang ramai, dengan kapal-kapal besar dari Eropa dan Asia Timur, seperti Vietnam dan Cina, melintasi daerah ini.



Sarang burung walet dari pulau ini sangat diminati, terutama oleh orang-orang Cina yang menganggapnya sebagai obat mujarab untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan melawan berbagai penyakit.

Secara geologis, gua-gua di Pulau Nusa Barong banyak yang dihuni oleh kumpulan burung walet, menjadikannya penghasil sarang burung walet terbesar yang pernah ada.

Namun, masa kejayaan ini berakhir tiba-tiba ketika VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), perusahaan dagang Belanda, memasuki Indonesia.





×

Produktivitas sarang walet merosot drastis sejak VOC tiba di Nusa Barong. Pulau ini berubah menjadi medan pertempuran bagi bajak laut, pedagang Nusantara, dan VOC, yang bersaing untuk menguasai perdagangan sarang burung walet.

Pada tahun 1772, pulau ini menjadi penuh dengan pendatang, sekitar 1.000 orang datang dari berbagai daerah seperti Jawa, Bali, Bugis, Sumbawa, Wajor, Melayu, dan Manggar.

Meskipun sebagian dari mereka datang untuk mencari sarang walet, yang lainnya beralih menjadi petani dan menanam komoditas perkebunan.

Baca juga: Awal Banget! 3 Pedagang Bakso di Jember Mulai Jualan Pukul 1 Dini Hari, Nggak Takut Kesepian Kah?


Sumber:


BERITA TERKAIT

Berita Lainnya

vidstr