Perjalanan Sebuah Daerah Otonom yang Penuh Potensi di Kabupaten Pringsewu dengan Luas 625 km Persegi dan Dihuni oleh Lampung-Pubian
desa-osvathpeter/pixabay-
Ibukota Kabupaten Pringsewu terletak di Kecamatan Pringsewu.
Sejarahnya dimulai dari berdirinya perkampungan Margakaya pada tahun 1738 M, dihuni oleh suku Lampung-Pubian di tepi aliran sungai Way Tebu.
Lebih dari 150 tahun kemudian, masyarakat Pulau Jawa membuka pemukiman baru di daerah Pringsewu, membabat hutan bambu dan membentuk desa yang namanya berasal dari bahasa Jawa, yaitu "Pring" (bambu) dan "Sewu" (seribu).
Kini, Kabupaten Pringsewu menunjukkan potensi luar biasa terutama dalam bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.
Sektor pertanian masih menjadi andalan utama dengan komoditas dominan seperti padi sawah, padi ladang, padi organik, jagung, dan sayur-mayur.
Potensi lahan yang luas dan subur membuat tanaman palawija juga memiliki peluang besar untuk berkembang.
Sektor perikanan di Kabupaten Pringsewu menjanjikan, terbukti dengan hasil yang cukup besar dari pemanfaatan kolam ikan Gurame seluas 92,5 ha pada tahun 2009.