sunbanner

Mengulas Pesona Desa Kuno di Sidoarjo, Ternyata Produksi Udang dan Warisan Sejarah Mataram yang Menarik!

Mengulas Pesona Desa Kuno di Sidoarjo, Ternyata Produksi Udang dan Warisan Sejarah Mataram yang Menarik!

Alun Alun Sidoarjo--

Mengulas Pesona Desa Kuno di Sidoarjo, Ternyata Produksi Udang dan Warisan Sejarah Mataram yang Menarik!

Di sejumlah desa di Kabupaten Sidoarjo, terdapat peninggalan bersejarah yang tak boleh terlupakan.



Salah satunya adalah prasasti era Raja Dyah Balitung dari Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di lereng Gunung Penanggungan, tepatnya di Jedong, Jawa Timur.

Baca juga: Kota Kecil 104,9 Km2 Berpotensi Menggantikan Semarang sebagai Ibukota Jawa Tengah, Mengapa dan Bagaimana? Lihat Faktanya di Sini

Baca juga: Gagal Jadi Wilayah Teramai di Jateng, Banyumas Bakal Didepat dari Jawa Tengah, Ternyata Wilayah dengan Luas 1770 Km di Peringkat Pertama





×

Baca juga: Perubahan Drastis di Provinsi Sumatera Utara, Padang Lawas dan Mandailing Selatan Mengusulkan Diri untuk Pindah ke Provinsi Baru

Prasasti ini memiliki nilai sejarah yang sangat berharga, terdiri dari delapan lempeng dengan tulisan bahasa Jawa Kuno.

Walaupun prasasti ini ditemukan di Gunung Penanggungan, desa-desa yang disebut dalam prasasti berada di Kabupaten Sidoarjo. Prasasti Kaladi dikeluarkan pada tahun 839 Saka atau sekitar tahun 909 Masehi.

Pada waktu itu, Raja Dyah Balitung memberikan sebuah tanah sima sebagai anugerah atas permintaan Dapunta Suddhara dan Dapunta Dampi.

Anugerah ini diterima oleh Rakryan Mapatih tgu dan Rakryan i Hino Pu Dakṣottama Bahubajra Pratipaksyaksyaya, serta diturunkan kepada Rakryan Bawang Dyah Shrahwanha.

Tanah yang diberikan meliputi Desa Kaladi, Gayam, dan Pyapya, yang masuk dalam Wilayah Bawang. Tanah tersebut awalnya berupa hutan larangan yang kemudian dibuka menjadi lahan sawah.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya

vidstr